Sebuah hasil penelitian yang mengatakan bahwa laba-laba makan lebih banyak dibandingkan manusia, mungkin akan mengherankan bagi Anda. Namun, tim peneliti dari University of Basel menyebut bahwa seluruh serangga jenis itu di muka bumi memakan 400-800 juta ton mangsa setiap tahunnya.
Angka tersebuit melebihi konsumsi populasi manusia, yang hanya memakan rata-rata 400 juta ton ikan dan daging setiap tahunnya
Untuk sampai pada angka itu, tim peneliti pertama-tama harus mengetahui biomassa populasi laba-laba global. Mereka menentukan bahwa planet ini memiliki 25 juta ton laba-laba. Setelah menghitung berapa banyak makanan yang dibutuhkan per unit tubuh, total konsumsi diketahui antara 400 dan 800 juta ton.
Meengingat bahwa makanan arakhnida itu adalah 95 persen serangga, penelitian membuktikan bahwa laba-laba sangat bermanfaat.
Mereka mengendalikan populasi serangga, termasuk spesies yang dianggap sebagai hama. Serangga-serangga itu menyebabkan populasi laba-laba yang besar. Namun pada gilirannya, laba-laba akan menyediakan banyak makanan bagi para pemangsanya. Begitulah siklus rantai makanan.
"Bersama dengan hewan pemakan serangga lain seperti semut dan burung, mereka membantu mengurangi kepadatan populasi serangga secara signifikan. Dengan demikian laba-laba memberikan kontribusi penting untuk menjaga keseimbangan alam," kata salah satu peneliti, ahli biologi Martin Nyffeler , dari University of Basel.
"Kami berharap bahwa perkiraan ini dan besarnya yang signifikan, dapat meningkatkan kesadaran publik serta tingkat penghargaan atas peran penting laba-laba dalam jaring makanan terestrial," lanjut Nyffeler.
Laba-Laba Tertua
Sementara itu, pada 2016 lalu didapati laba-laba yang berusia 43 tahun. Sulit dibayangkan, laba-laba yang disebut sebagai Nomor 16 ini telah melewati banyak peristiwa sejarah.
Pada 1974 silam, para peneliti menemukannya sebagai bayi di Cagar Alam Bungulla Utara Australia. Selama beberapa dekade, mereka mengunjungi sarangnya sebagai bagian dari proyek penelitian jangka panjang.
Laba-laba bernama Nomor 16 itu menjadi saksi Watergate, komputer pribadi IBM pertama dan munculnya World Wide Web. Ia mati sebagai laba-laba tertua di dunia.
Bangkai Nomor 16 tidak pernah ditemukan. Saat para ilmuwan tiba di sarang bawah tanahnya pada 2016, mereka tidak menemukannya.
Tanda-tanda mengerikan ditemukan. Tutup pelindung liangnya telah diserang oleh tawon. Tawon jenis tertentu memang dikenal parasit , menyimpan telur di dalam laba-laba, yang kemudian dimakan hidup-hidup oleh larva serangga.
Terlepas dari akhir hidupnya yang nahas, kehidupan Nomor 16 tidak sia-sia. Laba-laba itu berkontribusi selama beberapa dekade untuk studi ilmiah.
0 Comments