Pelangi Casino Sebelum tidur dapat membuat mata kamu tegang. Kamu bakal susah tidur setelahnya. Bahkan Menurut penelitian, selain gawai cahaya dari lilin pun bisa bikin kamu terjaga di malam hari. Demikian mengutip laman Daily Mail.
Cahaya terang pada lilin dapat memperlambat produksi melatonin. Hormon yang meningkat di malam hari dan membuat kamu mengantuk. Cahaya lilin tersebut sama saja seperti cahaya pada televisi maupun gawai.
Para peneliti mempelajari bagaimana pengaruh cahaya dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Mereka menemukan orang yang terkena cahaya akan 58 kali lebih sulit untuk terlelap.
Para ilmuwan di Monash University menguji efek cahaya buatan pada malam hari pada kelompok yang terdiri dari 55 pria dan perempuan. Mereka menemukan tingkat cahaya terlalu rendah untuk dibaca diukur sebagai 24,6 lux (lux sama dengan lumen per meter persegi). Ukuran cahaya ini cukup untuk menghambat melatonin hingga 50 persen pada rata-rata orang.
Namun, beberapa orang mengalami penurunan tingkat cahaya yang sama. Hanya seperempat (enam lux), yang sama dengan beberapa lilin atau setengah cahaya pada lampu di jalan-jalan.
"Bagi sebagian orang, cahaya membaca redup mungkin juga siang hari, dan bagi orang lain itu mungkin juga gelap," kata professor Sean Cain kepada New Scientist. Cain menambahkan, bahwa dirinya selalu menjaga lampu di rumahnya tetap redup agar mudah tertidur.
Intensitas cahaya benar-benar mempengaruhi melatonin, yang akan mempengaruhi berapa lama waktu tidur yang diperlukan. Kecerahan 10 lux, kira-kira sama dengan lampu jalan, dan dapat menunda waktu tidur seseorang selama 22 menit.
Sementara kecerahan 30 lux, cahaya terendah yang direkomendasikan untuk membaca, menyebabkan penundaan 77 menit. Lalu kecerahan 50 lux, dapat menunda waktu tidur hingga 109 menit.
Profesor Cain dan rekan-rekannya mengatakan betapa sensitifnya orang terhadap cahaya. Hal ini, pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Karena waktu tidur mereka terganggu.
Dalam penelitian tersebut sebanyak 55 orang mengikuti pola tidur yang ketat hingga delapan minggu. Mereka terpapar cahaya dan diukur untuk satu malam per minggu di laboratorium. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PNAS
0 Comments